Tittle : Just A Dream
Genre: Sad,Family,
Happy
Cast… :
Kazera Choi / Choi Yoong yoo
Choi Siwon
Choi Jiwon ( Yeodongsaeng Siwon)
Choi Ki ho (Siwon appa)
Jung Hana (Siwon
eoma)
Jeselyn Giezen(Zera mommy)
Jeremy Kim (oc)
Zen Kim (oc)
Sub cast :
Ken(oc)
Sanders (oc)
Sam (oc)
Han Sung hyo
Song Hyo yoo
Super Junior Members
Length : Chapter
Author : Choi Yoong
yoo a.k.a Mela Widya
Face book :
Mela Widya
Choi Yoong yoo
Twitter : @mel4asY00n9
Happy Reading
“ grandma rasa kau harus meminta maaf pada ibumu”
satu-satunya wanita yang sangat berharga bagi Zera, memeluk tubuh tegap yang
terlihat kuat namun sangat rapuh milik Zera
“ tidak” lirih Zera dengan nafas terengah menahan amarah
dari dalam dirinya
“ kau tidak boleh bersikap seperti itu pada ibumu, sebesar
apapun kesalahannya dia tetap ibumu wanita yag melahirkanmu, ubahlah sikapmu
itu” naesehat sang nene justru semakin memancing emosi Zera
“ grandma tidak tahu apa yang kurasakan sehingga grandma
mudah mengatakan itu” mata tajam itu menatap sendu sang nenek
“ biarkan aku menjalani semuanya sesuai dengan caraku sendiri”
Zera beranjak dari tempatnya meninggalkan sang nenek yang masih berdiri di
balkon kamar Zera
“ minggu depan kau akan dikirim ke Seoul” langkah Zera berhenti
secara otomatis saat mendengar SEOUL
“ grandpamu akan mengirimmu kesana “ Zera menatap sang nenek
“ kenapa?”
“ kau harus bertemu ayahmu, ayah kandungmu” seketika
pendengaran Zera mendadak tuli tidak ada suara yang bisa didengarnya selain
kata yang di ucapkan sang nenek
“ Zera” sentuhan lembut sang nenek membawanya kembali kealam
sadarnya
“ minggu depan kau akan segera berangkat, kuliahmu sudah di
pindahkan kesana grandpamu memilih universitas terbaik” kecupan yang
menenangkan di rasakan Zera
“ kenapa?” lirih Zera lagi
“ dia sudah tahu keberadaanmu, dia sudah tahu jika dia
memiliki seorang putri yang sangat cantik dari putri bungsuku dan menjadi cucu
tercantikku “
“ grandma” tubuh Zera lemas dan jatuh kelantai dengan
tatapan kososng lurus kedepan
“ Zera” sang nenek menhan kepala Zera sehingga tidak
membentur lanatai
“ aku tidak mau menemui penipu itu, aku tidak mau grandma
aku tidak mau “ racau Zera
“ sayang, kau akan di temani kakak-kakak sepupumu jangan
takut sayang” sang nenek memeluk tubuh lemah zera
“ aku tidak mau”
“ AKU TIDAK MAUUUUUUUUUU” pekik Zera
“ tenang sayang tenang semuanya akan baik baik saja”
****************
Pagi ini Zera
tidak melakukan aktifitas seperti biasanya kali ini Zera hanya duduk diap
didalam kamarnya semua yang di katakana sang nenek tiga hari lalu bukanlah
omong kosong, semua perlengkapannya sudah di siapkan hingga Zera hanya tinggal
berangkat tanmpa harus repot-repon menyiapkan segala sesuatunya, mata indah itu
terlihat begitu sendu sepertii tidak ada kehidupan di dalam raga itu.
“ Zera” Zera mendongak menatap mata tajam lelaki didepannya
“ jangan begini, kau semakin terlihat menyedihkan” lelaki
itu sudah duduk di samping Zera
“ hidupku memang sudah sangat nenyedihkan” lirih Zera
“ maka dari itu kau harus mengubahnya” lelaki itu menguspa
kening Zera
“ Ken” panggil Zera pada kakak sepupunya itu
“ aku tidak mau menemuinya” Zera menatap Ken sendu
“ kau harus menemuinya, ini perintah dari grandpa kau takan
abisa menolaknya” Ken sangat mengerti betapa pedihnya kehidupan adik sepupunya
ini namun inilah takdir kejam yang harus di jalani oleh Zera
“ aku membencinya”
“ aku tahu Ze, biarkan dia mencarimu dan melihatmu sesuai
jalan takdir” Zera mengangguk dan memeluk kakak sepupunya dengan sangat erat .
Pagi ini Zera
beserta rombongan kakak sepupunya sudah berada di Bandara international Incheon
dengan selamat, ini untuk pertama kalinya Zera menginjakan kakainya di Negara
sang ayah, tidak ada senyuman seperti biasanya hanya wajah dingin dan datar
yang tampak dari wajah Zera , tiba-tiba segerobol gadis dengan jumlah sangat
banyak berlarian di bandara Incheon dengan beberapa aksesoris yang di bawa
mereka dengan tulisan hangul dan Zera hanya menatap jengah pada gadis-gadis itu
karena sudah membuat telinganya sakit dengan teriakan mereka.
“ sebenarnya mereka itu kenapa” Zera mendengus kasar saat
teriakan kembali menyakiti telinganya
“ mereka menyambut idola mereka,kau tahu Korea Selatan
terkenal dengan para artis yang tampan dan cantik dan mereka memeiliki fans
yang fanatik” jelas Sam dengan wajah penuh minatnya
“ tapi hanya beberapa saja yang bisa tembus ke pasar
international” tambah Sanders
“ aku pernah menonton konsernya 2ne1 “ Sam kembali menanggapi perbincangan hangat
antara dirinya, Ken dan sanders
“ aku tidak tertarik” ucap Zera singkat
“ apa yang membuatmu tertarik? Semua hal tidak membuatmu
tertarik” Sanders menatap Zera malas
“ banyak yang membuat Zera tertarik hanya saja hal itu
adalah hal yang sesuai dengan karakter dirinya” Ken menaruh telunjuknya di atas
dagu dengan mata tertuju langsung pada Zera yang memang ada di depannya
“ jangan sok tahu” Zera mulai melangkah meninggalkan ketiga
sepupunya yang menatap Zera malas
“ selalu seperti ini” Sanders dan yang lainnyapun langsung
mengkuti langakah Zera.
**********
Selama di
Seoul Zera dan ketiga sepupunya akan tinggal di sebuah apartemen yang memang
sudah di pesan jauh-jauh hari oleh sang kakek , apartemen mewah dengan tiga
kamar tidur serta arsitektur yang juga di pesan khusus jadi unit yang di
tempati Zera dan sepeupunya berbeda dengan unit yang ada diapartemen itu. Zera
,Sanders,Ken dan Sam tiba di apartemen dengan wajah yang lusuh dan lelah
perjalan mereka terhambat sejak di airport tadi belum lagi di jalan ke empatnya
terjebak macet karena ada kecelakaan sehingga semuanya sangat kelelahan. Zera
duduk dengan wajah yang mengadah keatas sehingga ia menatap langit-langit ruang
tamu yang ada di unit mereka, tidak ada yang tahu apa yang di pikirkan gadis
itu dan tidak ada yang bisa membaca ekspresi wajah gadis itu karena Zera selalu
berekspresi datar dan dingin .
“ selamat datang tuan dan nona muda saya adalah kepala maid
yang akan melayani tuan dan nona muda, saya adalah kepala Jung ” wanita paruh baya menghampiri Zera dan
ketiga sepupunya
“ ada berapa maid yang ada di sini?” Ken menegakan tubuhnya
dan mengangguk sedikit karena kepala Jung membungkuk padanya
“ ada lima maid tuan muda, empat akan datang kemari pagi dan
akan pulang sore hari sedangkan saya akan tinggal disni dan akan tidur di
gudang yang sudah saya rubah menjadi kamar di dekat dapur “ jelasnya
“ baiklah kepala Jung bisa kembali kedapur kami akan
memanggil kepala Jung jika kami membutuhkan sesuatu” perintah Ken
“ sebelum saya kembali kedapur saya ingin menyampaikan pesan
tuan besar Gizen tentang pembagian kamar, nona muda Zera akan menempati kamar
tengah yang memiliki balkon sedangkan tuan muda silahkan atur sesuai kehendak
masing masing, saya permisi “ kepala Jung membungkuk dan kembali kedapur
“ aku akan masuk kekamarku” Zera langsung membawa koper dan
beberapa tas serta ranselnya kedalam kamar
“ Ken kau tidur dengan adikmu Sanders” perintah Sam yang
memang paling tua
“ baik hyung” koor Sanders dan Ken memasuki kamar sisi kanan
kamar Zera dan Sam masuk kekamar yang berada di sisi kiri Zera.
Author pov end
Zera pov
Mentari pagi
Seoul sudah menyambutku dengan kehangatan yang menjalar keseluruh tubuhku,
angin pagi Seoulpun menerbangkan
bebearapa helai rambutku yang memang tak kuikat,ini adalah kali pertama aku ke
Korea Selatan, sejujurnya Negara ini adalah Negara yang sangat kuhindari karena
dia tinggal di Negara ini, sampai saat ini aku tidak tahu apa alasan kakek yang
sebenarnya mengirimku kemari kakek tua
itu memang sulit di tebak. Selama disini aku akan berusaha tidak menemui dia
aku akan berada di Seoul sesuai yang kakek perintahkan namun aku takan
menemuinya dan akan aku pastikan jika dia memang mengetahui keberadaanku di
dunia ini dan tengah berada di Seoul aku akan memastikan dia takan mengetahui
dimana aku berada tidak akan pernah, laki-laki penipu seperti dia pantas
mendapatkannya.
“ kau sudah bangun? “ aku menoleh kearah sumber suara yang
sudah taka sing lagi bagiku
“ kau sudah lihatkan? Aku sudah bangun” Sahutku sinis
“ yah aku memang melihatmu berdiri di balkon tapi siapa yang
tahu jika kau tengah tertidur dengan keadaan berdiri” Sanders menatapku dengan
tatapan polosnya
“ bodoh” umpatku dan berlalu melewatinya
“ hei dasar tidak sopan, aku ini kakak sepupumu” protesnya
“ aku tahu” aku menatapnya malas
“ sudahlah cepat mandi setelah itu kami tunggu sarapan Sam
hyung ingin mengajak kita jalan-jalan”
“ baiklah “ aku mengambil handuk dan langsung masuk kamar
mandi untuk membersihkan diriku, hanya membutuhkan waktu dua puluh lima menit
untukku mandi dan berpakaian setelah memastikan semuanya rapi aku bergegas
keluar kamar menuju ruang makan sebelum para ajusii menyebalkan itu mengamuk
karena kelaparan.
“ baru saja aku akan mendobrak pintu kamarmu” sindir Sanders
setelah aku duduk di depannya
“ dobrak saja” jawabku asal
“ teskk kalian ini selalau saja berdebat, ini mejamakan jadi
jangan berdebat setelah makan baru kalian lanjutkan lagi berdebatnya ” Ken yang
duduk disampingku mulai berceramah
“ baiklah-baiklah”
aku mulai memasukan makanan kemulutku dengan perlahan, selalu seperti ini
semuanya hambar tidak terasa apa-apa
“ bagaimana rasa makanan ini?”aku menunjuk makanan yang ada
di piringku
“ rasanya hambar” jawan Sam dengan senyum mirisnya
“ ah begitu rupanya” aku mengangguk dan kembali menyuapkan
makanan itu sampai habis tak tersisa
“ sudah selesai sarapannya?” Sam beranjak dari duduknya
“ sudah” koor kami bertiga
“ ayo aku akan mengajak kalian ke mokpo” ajaknya
“ Mokpo? Bukankah itu diluar Seoul? Berarti kita akan
menginap disana?” Sanders menatap Sam penuh tanya
“ iya benar kita akan menginap disana sekalian kita
meresmikan hotel baru orang tuaku yang ada di sana karena kedua orang tuaku tak
hadir maka aku yang akan meresmikan hotel itu”
“ ah baiklah ayo kita bersiap” Ken beranjak dari duduknya di
ikuti aku dan Sanders
“ tidak perlu membawa pakaian berlebihan sekertaris Oh sudah
menyiapkannya disana bawa barang yang penting saja” lagi kamai bertiga
mengangguk dengan apa yang di ucapkan Sam.
Perjalanan
Seoul Mokpo yang cukup lama membuat ku dan Sanders mulai di hinggapi rasa bosan
terlihat dari wajah Sanders yang sudah membanting perlan pspnya dan aku sudah
memasukan mp3 yang sedari tadi kupakai, aku mulai menatap keluar jendela mobil
yang menampakan keindahan Mokpo aku tahu
ini Mokpo karena Ken dan Sam yang tengah membicarakan keindahan Mokpo.
“ kita istirahat dulu di sini, Hotel ku masih lumayan jauh”
kami berhenti di pantai yang berada di Mokpo
“ MOKPOOOOOO” pekik Sanders dengan membuka kemeja biru luarnya yang menyisakan kaos putih didalamnya
tangannya memegang kemja biru dan menaruhnya di punggung
“ berisik” umpatku sebal
“ indahkan?” Ken menghampiriku dengan tangan yang dimasukan
ke kantong celananya
“ benar ini sangat indah, aku sangat menyukai pantai” Sam
yang masih berdiri di dekat jalan menatap pantai dengan wajah seriusnya
“ aku tidak suka pantai, terlalu banyak pasir” aku menatap
malas pantai didepanku
“ kau mau kemana?” Sam menghampiriku
“ aku akan berjalan jalan sebentar “ aku mulai melangkahkan
kakiku meninggalkan mereka
“ baiklah, jangan lama-lama “ pesan Ken padaku
“ baiklah” sehutku dengan suara yang lumayan kencang karena
jarak kami sudah jauh , aku berjalan dengan perlahan menikmati pemandangan yang
indah setelah cukup jauh aku beristirahat di panggar pembatas yang ada di
pinggir jalan
“ indah” bisiku pada diri sendiri
“ kenapa aku merasa sangat nyaman berada dinegara ini?” aku
kembali berkata pada diriku sendiri
“ liburan yang menyenangkan” bisiku lagi dan kembali
berjalan namun dengan arah berbeda, aku memutuskan kembali karena tidak ingin
membuat cemas sepupu-sepupuku yang menyebalkan itu. Langkahku terhenti saat
melihat mereka bertiga tengah bermain di pantai dengan saling mendorong hingga
Sanders terjatuh kedalam air
“ kekanakan” ucapku dengan suara yang sedikit keras
“ hei menikmati hidup seperti ini tidak kekanakan” teriak
Sam dengan tawa yang keras
“ terserah kalian sajalah” aku mendudukan tubuhku di bawah
pohon yang berada di belakangku
“ kemarilah jangan terlalu sering menyendiri” Ken
menghampiriku dan duduk disampingku
“ menyendiri lebih menyenangkan” sahutku santai
“ sebuah masalah memang bisa mengubah seseorang “ Ken
menatap lurus kedepan
“ setidaknya itu lebih baik daripada mengakhiri hidup”
sesekali aku melempar krikil yang berada didekatku
“ aku terkadang
merindukan Zera kecil yang ceria dan lugu” Ken melemparkan kerang yang
didapatnya kearah Sam dan Sanders yang masih bermain air
“ jangan mulai lagi membahas hal itu,aku sudah bosan
mendengarnya” aku mulai beranjak dari dudukku
“ tidak hanya aku Ze tapi semua orang di sekitarmu merasakan
hal yang sama Ze, Grndma,Grandpa serta kedua uncle dan unty mu mereka sangan
merinduka Zera kecil bukan Zera yang pendian,dingin yang menyingkirkan semua
anggota keluarganya dari hidupnya seperti ini” aku masih menatap lurus kedepan
meski aku merasa bahwa Ken tangah menatapku
“ kau tak mengerti apa-apa” aku melangkah meninggalkan Ken
yang masih duduk di tempatnya
Zera pov end
Author pov
Ke empat sodara
itu sudah sampai di hotel yang akan di resmikan milik keluaga Sam, Zera
berjalan lebih dulu meninggalkan Ken,Sam dan Sanders membuat ketiganya hanya
menghela nafas saja yah mereka sudah tidak aneh lagi jika sodara perempuan
satu-satunya itu selalu bertingkah seakan dia berada sendiri tanmpa keberadaan
orang lain di hidupnya,Zera hidup dengan membuat benteng untuk dirinya sendiri benteng yang kokoh sampai keluarganyapun tidak
bisa menembus masuk kedalam,gadis itu menyingkirkan siapa saja didalam
kehidupannya didalam hidupnya tidak ada yang bisa di percaya selain dirinya
sendiri, Zera hidup bagai didunianya sendiri karena Zera sudah tidak lagi
percaya dengan orang lain di matanya tak ada lagi orang baik.
Zera hidup
dalam kebencian terhadap kedua orang tuanya,bagi Zera kedua orang tuanya adalah
kakek dan neneknya yang sudah membesarkannya karena sang ibu sibuk dengan
keluarga barunya di tambah ayah tiri Zera tidak menyukai Zera sehingga mereka
semakin jauh dari Zera, meski penyesalan sudah dirasakan ibu dari Zera dan
selalu berusaha dekat dengan Zera namun semuanya tidak pernah berhasil karena
Zera selalu menjauh dan semakin jauh dari sang ibu hingga sang ibu seakan sulit
menjakau putri sulungnya itu. Zera menghempaskan tubuh kurusnya di atas tempat
tidur yang sudah disiapkan pihak hotel untuk tamu-tamu istimewanya.
“ kau akan hadir nanti malam? Sam duduk disamping Zera
“ lihat nanti saja” Sam menghela nafas atas apa yang
dikatakan Zera karena bagaimanapun Zera takan bisa di paksa
“ baiklah, istirahatlah aku akan kekamarku” Zera hanya
membalas dengan gumamannya saja
********************
Malam telah
tiba semua pemegang saham dan para undangan telah tiba dan memenuhi lantai satu
yang akan di gunakan untuk melangsungkan peresmian hotel tersebut, Sam,Ken dan
Sanders sudah siap dengan pakaian formal mereka yang sudah di siapkan oleh
pihak hotel namun gadis dingin itu tak tanmpak hadir membuat ketiga sodaranya
hanya mampu menghela nafas beratnya, di lain tempat Zera tengah berjalan-jalan
di sekitar pantai dengan kaki telanjang, tangan kiri Zera menneteng sepatu yang
di pakai sebelumnya, dari kejauhan seorang gadis memakai dress pink dengan
menenteng haigheelnya berdiri diatas tebing dengan rambut yang terbawa angin
helai demi helainya, awalnya Zera hanya diam tidak bereaksi namun mata Zera
membulat sempurna saat gadis berdress pink itu tiba-tiba meloncat kedalam air
laut yang berada bawahnya.
“ YAKKKK” pekik Zera
dan berlari kearah tebing itu dan kemudian ikut menceburkan dirinya kedalam air
To be continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar