What Time Is It ?


Get your own Digital Clock

Sabtu, 01 Maret 2014

Just A Dream part 2



Tittle  : Just A Dream

Genre:  Sad,Family, Happy

Cast:
Kazera Choi / Choi Yoong yoo
Choi Siwon
Choi Jiwon ( Yeodongsaeng Siwon)
Choi Ki ho (Siwon appa)
Jung Hana  (Siwon eoma)
Jeselyn Giezen(Zera mommy)
Jeremy Kim  (oc)
Zen Kim (oc)


Sub cast  :
Ken(oc)
Sanders (oc)
Sam (oc)
Han Sung hyo
Song Hyo yoo
Super Junior Members


Length : Chapter

Author :  Choi Yoong yoo a.k.a Mela Widya

Face book :
Mela Widya
Choi Yoong yoo

Twitter : @mel4asY00n9




Happy Reading




“ grandma rasa kau harus meminta maaf pada ibumu” satu-satunya wanita yang sangat berharga bagi Zera, memeluk tubuh tegap yang terlihat kuat namun sangat rapuh milik Zera
“ tidak” lirih Zera dengan nafas terengah menahan amarah dari dalam dirinya
“ kau tidak boleh bersikap seperti itu pada ibumu, sebesar apapun kesalahannya dia tetap ibumu wanita yag melahirkanmu, ubahlah sikapmu itu” naesehat sang nene justru semakin memancing emosi Zera
“ grandma tidak tahu apa yang kurasakan sehingga grandma mudah mengatakan itu” mata tajam itu menatap sendu sang nenek
“ biarkan aku menjalani semuanya sesuai dengan caraku sendiri” Zera beranjak dari tempatnya meninggalkan sang nenek yang masih berdiri di balkon kamar Zera
“ minggu depan kau akan dikirim ke Seoul” langkah Zera berhenti secara otomatis saat mendengar SEOUL
“ grandpamu akan mengirimmu kesana “ Zera menatap sang nenek
  kenapa?”
“ kau harus bertemu ayahmu, ayah kandungmu” seketika pendengaran Zera mendadak tuli tidak ada suara yang bisa didengarnya selain kata yang di ucapkan sang nenek
“ Zera” sentuhan lembut sang nenek membawanya kembali kealam sadarnya
“ minggu depan kau akan segera berangkat, kuliahmu sudah di pindahkan kesana grandpamu memilih universitas terbaik” kecupan yang menenangkan di rasakan Zera
“ kenapa?” lirih Zera lagi
“ dia sudah tahu keberadaanmu, dia sudah tahu jika dia memiliki seorang putri yang sangat cantik dari putri bungsuku dan menjadi cucu tercantikku “
“ grandma” tubuh Zera lemas dan jatuh kelantai dengan tatapan kososng lurus kedepan
“ Zera” sang nenek menhan kepala Zera sehingga tidak membentur lanatai
“ aku tidak mau menemui penipu itu, aku tidak mau grandma aku tidak mau “ racau Zera
“ sayang, kau akan di temani kakak-kakak sepupumu jangan takut sayang” sang nenek memeluk tubuh lemah zera
“ aku tidak mau”
“ AKU TIDAK MAUUUUUUUUUU” pekik Zera
“ tenang sayang tenang semuanya akan baik baik saja”



****************






           Pagi ini Zera tidak melakukan aktifitas seperti biasanya kali ini Zera hanya duduk diap didalam kamarnya semua yang di katakana sang nenek tiga hari lalu bukanlah omong kosong, semua perlengkapannya sudah di siapkan hingga Zera hanya tinggal berangkat tanmpa harus repot-repon menyiapkan segala sesuatunya, mata indah itu terlihat begitu sendu sepertii tidak ada kehidupan di dalam raga itu.
“ Zera” Zera mendongak menatap mata tajam lelaki didepannya
“ jangan begini, kau semakin terlihat menyedihkan” lelaki itu sudah duduk di samping Zera
“ hidupku memang sudah sangat nenyedihkan” lirih Zera
“ maka dari itu kau harus mengubahnya” lelaki itu menguspa kening Zera
“ Ken” panggil Zera pada kakak sepupunya itu
“ aku tidak mau menemuinya” Zera menatap Ken sendu
“ kau harus menemuinya, ini perintah dari grandpa kau takan abisa menolaknya” Ken sangat mengerti betapa pedihnya kehidupan adik sepupunya ini namun inilah takdir kejam yang harus di jalani oleh Zera
“ aku membencinya”
“ aku tahu Ze, biarkan dia mencarimu dan melihatmu sesuai jalan takdir” Zera mengangguk dan memeluk kakak sepupunya dengan sangat erat .

         Pagi ini Zera beserta rombongan kakak sepupunya sudah berada di Bandara international Incheon dengan selamat, ini untuk pertama kalinya Zera menginjakan kakainya di Negara sang ayah, tidak ada senyuman seperti biasanya hanya wajah dingin dan datar yang tampak dari wajah Zera , tiba-tiba segerobol gadis dengan jumlah sangat banyak berlarian di bandara Incheon dengan beberapa aksesoris yang di bawa mereka dengan tulisan hangul dan Zera hanya menatap jengah pada gadis-gadis itu karena sudah membuat telinganya sakit dengan teriakan mereka.
“ sebenarnya mereka itu kenapa” Zera mendengus kasar saat teriakan kembali menyakiti telinganya
“ mereka menyambut idola mereka,kau tahu Korea Selatan terkenal dengan para artis yang tampan dan cantik dan mereka memeiliki fans yang fanatik” jelas Sam dengan wajah penuh minatnya
“ tapi hanya beberapa saja yang bisa tembus ke pasar international” tambah Sanders
“ aku pernah menonton konsernya 2ne1 “  Sam kembali menanggapi perbincangan hangat antara dirinya, Ken dan sanders
“ aku tidak tertarik” ucap Zera singkat
“ apa yang membuatmu tertarik? Semua hal tidak membuatmu tertarik” Sanders menatap Zera malas
“ banyak yang membuat Zera tertarik hanya saja hal itu adalah hal yang sesuai dengan karakter dirinya” Ken menaruh telunjuknya di atas dagu dengan mata tertuju langsung pada Zera yang memang ada di depannya
“ jangan sok tahu” Zera mulai melangkah meninggalkan ketiga sepupunya yang menatap Zera malas
“ selalu seperti ini” Sanders dan yang lainnyapun langsung mengkuti langakah Zera.

     
**********

          Selama di Seoul Zera dan ketiga sepupunya akan tinggal di sebuah apartemen yang memang sudah di pesan jauh-jauh hari oleh sang kakek , apartemen mewah dengan tiga kamar tidur serta arsitektur yang juga di pesan khusus jadi unit yang di tempati Zera dan sepeupunya berbeda dengan unit yang ada diapartemen itu. Zera ,Sanders,Ken dan Sam tiba di apartemen dengan wajah yang lusuh dan lelah perjalan mereka terhambat sejak di airport tadi belum lagi di jalan ke empatnya terjebak macet karena ada kecelakaan sehingga semuanya sangat kelelahan. Zera duduk dengan wajah yang mengadah keatas sehingga ia menatap langit-langit ruang tamu yang ada di unit mereka, tidak ada yang tahu apa yang di pikirkan gadis itu dan tidak ada yang bisa membaca ekspresi wajah gadis itu karena Zera selalu berekspresi datar dan dingin .
“ selamat datang tuan dan nona muda saya adalah kepala maid yang akan melayani tuan dan nona muda, saya adalah kepala  Jung ” wanita paruh baya menghampiri Zera dan ketiga sepupunya
“ ada berapa maid yang ada di sini?” Ken menegakan tubuhnya dan mengangguk sedikit karena kepala Jung membungkuk padanya
“ ada lima maid tuan muda, empat akan datang kemari pagi dan akan pulang sore hari sedangkan saya akan tinggal disni dan akan tidur di gudang yang sudah saya rubah menjadi kamar di dekat dapur “  jelasnya
“ baiklah kepala Jung bisa kembali kedapur kami akan memanggil kepala Jung jika kami membutuhkan sesuatu” perintah Ken
“ sebelum saya kembali kedapur saya ingin menyampaikan pesan tuan besar Gizen tentang pembagian kamar, nona muda Zera akan menempati kamar tengah yang memiliki balkon sedangkan tuan muda silahkan atur sesuai kehendak masing masing, saya permisi “ kepala Jung membungkuk dan kembali kedapur
“ aku akan masuk kekamarku” Zera langsung membawa koper dan beberapa tas serta ranselnya kedalam kamar
“ Ken kau tidur dengan adikmu Sanders” perintah Sam yang memang paling tua
“ baik hyung” koor Sanders dan Ken memasuki kamar sisi kanan kamar Zera dan Sam masuk kekamar yang berada di sisi kiri Zera.


Author  pov end



Zera pov



          Mentari pagi Seoul sudah menyambutku dengan kehangatan yang menjalar keseluruh tubuhku, angin pagi  Seoulpun menerbangkan bebearapa helai rambutku yang memang tak kuikat,ini adalah kali pertama aku ke Korea Selatan, sejujurnya Negara ini adalah Negara yang sangat kuhindari karena dia tinggal di Negara ini, sampai saat ini aku tidak tahu apa alasan kakek yang sebenarnya mengirimku kemari  kakek tua itu memang sulit di tebak. Selama disini aku akan berusaha tidak menemui dia aku akan berada di Seoul sesuai yang kakek perintahkan namun aku takan menemuinya dan akan aku pastikan jika dia memang mengetahui keberadaanku di dunia ini dan tengah berada di Seoul aku akan memastikan dia takan mengetahui dimana aku berada tidak akan pernah, laki-laki penipu seperti dia pantas mendapatkannya.
“ kau sudah bangun? “ aku menoleh kearah sumber suara yang sudah taka sing lagi bagiku
“ kau sudah lihatkan? Aku sudah bangun”  Sahutku sinis
“ yah aku memang melihatmu berdiri di balkon tapi siapa yang tahu jika kau tengah tertidur dengan keadaan berdiri” Sanders menatapku dengan tatapan polosnya
“ bodoh” umpatku dan berlalu melewatinya
“ hei dasar tidak sopan, aku ini kakak sepupumu” protesnya
“ aku tahu” aku menatapnya malas
“ sudahlah cepat mandi setelah itu kami tunggu sarapan Sam hyung ingin mengajak kita jalan-jalan”
“ baiklah “ aku mengambil handuk dan langsung masuk kamar mandi untuk membersihkan diriku, hanya membutuhkan waktu dua puluh lima menit untukku mandi dan berpakaian setelah memastikan semuanya rapi aku bergegas keluar kamar menuju ruang makan sebelum para ajusii menyebalkan itu mengamuk karena kelaparan.
“ baru saja aku akan mendobrak pintu kamarmu” sindir Sanders setelah aku duduk di depannya
“ dobrak saja” jawabku asal
“ teskk kalian ini selalau saja berdebat, ini mejamakan jadi jangan berdebat setelah makan baru kalian lanjutkan lagi berdebatnya ” Ken yang duduk disampingku mulai berceramah
 baiklah-baiklah” aku mulai memasukan makanan kemulutku dengan perlahan, selalu seperti ini semuanya hambar tidak terasa apa-apa
“ bagaimana rasa makanan ini?”aku menunjuk makanan yang ada di piringku
“ rasanya hambar” jawan Sam dengan senyum mirisnya
“ ah begitu rupanya” aku mengangguk dan kembali menyuapkan makanan itu sampai habis tak tersisa
“ sudah selesai sarapannya?” Sam beranjak dari duduknya
“ sudah” koor kami bertiga
“ ayo aku akan mengajak kalian ke mokpo” ajaknya
“ Mokpo? Bukankah itu diluar Seoul? Berarti kita akan menginap disana?” Sanders menatap Sam penuh tanya
“ iya benar kita akan menginap disana sekalian kita meresmikan hotel baru orang tuaku yang ada di sana karena kedua orang tuaku tak hadir maka aku yang akan meresmikan hotel itu”
“ ah baiklah ayo kita bersiap” Ken beranjak dari duduknya di ikuti aku dan Sanders
“ tidak perlu membawa pakaian berlebihan sekertaris Oh sudah menyiapkannya disana bawa barang yang penting saja” lagi kamai bertiga mengangguk dengan apa yang di ucapkan Sam.


            Perjalanan Seoul Mokpo yang cukup lama membuat ku dan Sanders mulai di hinggapi rasa bosan terlihat dari wajah Sanders yang sudah membanting perlan pspnya dan aku sudah memasukan mp3 yang sedari tadi kupakai, aku mulai menatap keluar jendela mobil yang menampakan keindahan Mokpo  aku tahu ini Mokpo karena Ken dan Sam yang tengah membicarakan keindahan Mokpo.
“ kita istirahat dulu di sini, Hotel ku masih lumayan jauh” kami berhenti di pantai yang berada di Mokpo
“ MOKPOOOOOO” pekik Sanders dengan membuka kemeja biru  luarnya yang menyisakan kaos putih didalamnya tangannya memegang kemja biru dan menaruhnya di punggung 


“ berisik” umpatku sebal
“ indahkan?” Ken menghampiriku dengan tangan yang dimasukan ke kantong celananya






“ benar ini sangat indah, aku sangat menyukai pantai” Sam yang masih berdiri di dekat jalan menatap pantai dengan wajah seriusnya 

“ aku tidak suka pantai, terlalu banyak pasir” aku menatap malas pantai didepanku
“ kau mau kemana?” Sam menghampiriku
“ aku akan berjalan jalan sebentar “ aku mulai melangkahkan kakiku meninggalkan mereka
“ baiklah, jangan lama-lama “ pesan Ken padaku
“ baiklah” sehutku dengan suara yang lumayan kencang karena jarak kami sudah jauh , aku berjalan dengan perlahan menikmati pemandangan yang indah setelah cukup jauh aku beristirahat di panggar pembatas yang ada di pinggir jalan
 

“ indah” bisiku pada diri sendiri
“ kenapa aku merasa sangat nyaman berada dinegara ini?” aku kembali berkata pada diriku sendiri
“ liburan yang menyenangkan” bisiku lagi dan kembali berjalan namun dengan arah berbeda, aku memutuskan kembali karena tidak ingin membuat cemas sepupu-sepupuku yang menyebalkan itu. Langkahku terhenti saat melihat mereka bertiga tengah bermain di pantai dengan saling mendorong hingga Sanders terjatuh kedalam air
“ kekanakan” ucapku dengan suara yang sedikit keras
“ hei menikmati hidup seperti ini tidak kekanakan” teriak Sam dengan tawa yang keras
“ terserah kalian sajalah” aku mendudukan tubuhku di bawah pohon yang berada di belakangku
“ kemarilah jangan terlalu sering menyendiri” Ken menghampiriku dan duduk disampingku
“ menyendiri lebih menyenangkan” sahutku santai
“ sebuah masalah memang bisa mengubah seseorang “ Ken menatap lurus kedepan
“ setidaknya itu lebih baik daripada mengakhiri hidup” sesekali aku melempar krikil yang berada didekatku
  aku terkadang merindukan Zera kecil yang ceria dan lugu” Ken melemparkan kerang yang didapatnya kearah Sam dan Sanders yang masih bermain air
“ jangan mulai lagi membahas hal itu,aku sudah bosan mendengarnya” aku mulai beranjak dari dudukku
“ tidak hanya aku Ze tapi semua orang di sekitarmu merasakan hal yang sama Ze, Grndma,Grandpa serta kedua uncle dan unty mu mereka sangan merinduka Zera kecil bukan Zera yang pendian,dingin yang menyingkirkan semua anggota keluarganya dari hidupnya seperti ini” aku masih menatap lurus kedepan meski aku merasa bahwa Ken tangah menatapku
“ kau tak mengerti apa-apa” aku melangkah meninggalkan Ken yang masih duduk di tempatnya



Zera pov end




Author pov




       Ke empat sodara itu sudah sampai di hotel yang akan di resmikan milik keluaga Sam, Zera berjalan lebih dulu meninggalkan Ken,Sam dan Sanders membuat ketiganya hanya menghela nafas saja yah mereka sudah tidak aneh lagi jika sodara perempuan satu-satunya itu selalu bertingkah seakan dia berada sendiri tanmpa keberadaan orang lain di hidupnya,Zera hidup dengan membuat benteng untuk  dirinya sendiri  benteng yang kokoh sampai keluarganyapun tidak bisa menembus masuk kedalam,gadis itu menyingkirkan siapa saja didalam kehidupannya didalam hidupnya tidak ada yang bisa di percaya selain dirinya sendiri, Zera hidup bagai didunianya sendiri karena Zera sudah tidak lagi percaya dengan orang lain di matanya tak ada lagi orang baik.

          Zera hidup dalam kebencian terhadap kedua orang tuanya,bagi Zera kedua orang tuanya adalah kakek dan neneknya yang sudah membesarkannya karena sang ibu sibuk dengan keluarga barunya di tambah ayah tiri Zera tidak menyukai Zera sehingga mereka semakin jauh dari Zera, meski penyesalan sudah dirasakan ibu dari Zera dan selalu berusaha dekat dengan Zera namun semuanya tidak pernah berhasil karena Zera selalu menjauh dan semakin jauh dari sang ibu hingga sang ibu seakan sulit menjakau putri sulungnya itu. Zera menghempaskan tubuh kurusnya di atas tempat tidur yang sudah disiapkan pihak hotel untuk tamu-tamu istimewanya.
“ kau akan hadir nanti malam? Sam duduk disamping Zera
“ lihat nanti saja” Sam menghela nafas atas apa yang dikatakan Zera karena bagaimanapun Zera takan bisa di paksa
“ baiklah, istirahatlah aku akan kekamarku” Zera hanya membalas dengan gumamannya saja


********************


        Malam telah tiba semua pemegang saham dan para undangan telah tiba dan memenuhi lantai satu yang akan di gunakan untuk melangsungkan peresmian hotel tersebut, Sam,Ken dan Sanders sudah siap dengan pakaian formal mereka yang sudah di siapkan oleh pihak hotel namun gadis dingin itu tak tanmpak hadir membuat ketiga sodaranya hanya mampu menghela nafas beratnya, di lain tempat Zera tengah berjalan-jalan di sekitar pantai dengan kaki telanjang, tangan kiri Zera menneteng sepatu yang di pakai sebelumnya, dari kejauhan seorang gadis memakai dress pink dengan menenteng haigheelnya berdiri diatas tebing dengan rambut yang terbawa angin helai demi helainya, awalnya Zera hanya diam tidak bereaksi namun mata Zera membulat sempurna saat gadis berdress pink itu tiba-tiba meloncat kedalam air laut yang berada bawahnya.
“ YAKKKK”  pekik Zera dan berlari kearah tebing itu dan kemudian ikut menceburkan dirinya kedalam air



To be continued




Tidak ada komentar:

Posting Komentar