What Time Is It ?


Get your own Digital Clock

Selasa, 14 Januari 2014

Love Of Twin part 1



Tittle  : Love Of Twin
Genre:  Familiy, Romance
Cast:
·         Shin Dongho U_kiss 
·         Shin Rae hyung
·         Shin Rae joon
·         Lee Donghae
·         Kim Jong won as Yesung
Sub cast  :
·         Choi Yoong yoo as Kim Yoong yoo
·         Kim Kibum
·         Lee Hyuk jae as Eunhyuk
·         Park Jung so as Leeteuk

Length : Part

Author :  Mela Widya
Fb          : Mela Widya
Twitter : @Melakim2


Happy reading


“Saat hati dikuasi perasaan sesaat dan menjadi sebuah obsesi membuat penderitaan yang dalam pada hati yang penuh dengan kekurangan “



     Hembusan angin yang pelan menerbangkan helaian demi helaian rambut panjang miliki seorang gadis yang tengah duduk dengan tenang di atas rumput hijau dan di payungi pohon ek tua yang membuat gadis itu tak terkena cahaya matahari secara langsung , senyum manis itu kembali terukir dari bibir tipisnya, menikmati hari di taman ini memang menjadi hoby gadis ini sejak dulu.

“ kenapa kau selalu berada di tempat ini” seorang gadis lain menghampiri gadis  yang masih  duduk dengan tenag di bawah pohon ek tua itu, seakan tak terganggu dengan kedatangan gadis itu

 jangan berteriak aku tidak tulli” gadis bernama Shin rae joon menjawab dengan tenangnya

“ ayo pulang, eoma mencarimu sejak tadi”

“ Rae hyung ya, aku masih ingin disini”

“ tapi eoma mencarimu” Rae hyung tetap mengajak Rae joon untuk pulang namun gadis yang di minta untuk pulang masih tetap duduk dengan tenangnya

“ Rae joon ya”  panggil Rae hyung lagi

“ sekali-sekali jangan terlalu menurut pada eoma, kau ini bukan bonekanya” Rae joon berucap dengan datarnya. Rae hyung dan Rae joon adalah sodara kembar tapi tidak identik, wajah mereka berbeda tidak ada kemiripan seperti halnya sodara kembar lainnya, Rae hyung lahir lebih dulu dari Rae joon , mereka berdua hanya berbeda 30 detik saja

“ eoma menhawatirkanmu, begitupula aku” Rae hyung menyentuh bahu Rae joon

“ eoma takut terjadi sesuatu padamu” tambah Rae hyung

“ aku memang buta tapi aku masih bisa menjaga diriku dengan sangat baik, kalian jangan terlalu khawatir padaku, aku  baik-baik saja, jangan perlakukan aku seakan-akan tak bisa melakukan apapun” , Rae joon memang terlahir tidak sempurna, Rae joon terlahir dengan kelainan pada kedua matanya, kebutaan yang di alami Rae joon sebenarnya bisa di sembuhkan dengan transpalansi mata, hanya saja sampai sekarang usia Rae joon menginjak 21 tahun belum ada mata yang cocok dengannya

“ bukan, bukan seperti itu” Rae hyung mencoba meraih bahu Rae joon namun  Rae joon sudah terlebih dulu berdiri

“ ayo pulang” Rae joon melangkah di bantu tongkatnya yang berwarna merah, Rae hyung hanya menghela nafas dan mengikuti sodara kembarnya dari belakang,
“ hari ini Dongho oppa pulang dari Thailand, oppa sudah berjanji padaku akan membelikan banya hadia untuk kita” Rae hyung membuka percakapan dengan sodara kembarnya

“ benarkah?, aku harap Dongho oppa tidak lupa lagi membawa oleh-oleh untukku” Rae hyung kembali menatap wajah cantik Rae joon dengan tatapan sendu, ia kedua sodara kembar ini memenag memiliki seorang kakak laki-laki yang berprofesi seorang pablik figure,  Shin Dongho adalah maknae dari boy band U-Kiss, sikap Dongho pada Rae joon memang sedikit berbeda Dongho selalu saja menomor duakan Rae joon selalu mendahulukan Rae hyung yang terkadang membuat Rae joon terluka, Rae hyungpun selalu merasa sedih jika sang kakak sudah berlaku tak adil seperti itu, tidak hanya Dongho yang yang berlaku tak adil pada Rae joon, appa sosok yang sangat di hormati juga berlaku sama dengan Dongho, hanya eomalah  yang  selalu berlaku sama dan adil pada ketiga anaknya

“ tidak, Dongho oppa tidak akan lupa lagi” ucap Rae hyung pelan

“ tidak bawa juga tidak apa-apa” Rae joon yang memang sudah terbiasa dengan sikap Dongho hanya memasang senyuman polosnya membuat Rae hyung merasa tak berguna menjadi sodara kembarnya, sesampainya di rumah Rae hyung menuntun Rae joon memasuki rumah

“ Rae hyung ya” Rae hyung melihat kearah sumber suara

“ OPPA” pekik Rae hyung dan langsung berlarai kearah Dongho yang sudag merentangkan tangannya, Rae hyung langsung memeluk erat kakak tertuanya dengan erat, Rae joon hanya diam berdiri di dekat pintu, sedetik kemudian Rae joon mulai melangkah dengan bantuan tongkoatnya, menuju kamarnya yang memang berada di lantai dasar. Bukan karena Rae joon tidak merindukan kakak tertuanya hanya saja Rae joon takut di abaikan atau mendapat penolakan dari sang kakak, sesampainya di dalam kamar Rae joon duduk di atas tempat tidurnya yang nyaman menurutnya, senyuman pahit kembali terukir dari bibir tipisnya, tangan kanan Rae joon menyentuh dadanya, entaj kenapa nafasnya terasa begitu sesak, sakit rasanya sangat sakit seperti orang asing di depan kakaknya sendiri, sekuat mungkin Rae joon menahan air matanya yang siap meluncur dengan  sekali kedipan mata indah Rae joon

“ sayang kau sudah pulang?” suara lembut memasuki gendang telinga Rae joon, Rae joon sudah sangat hafal suara lembut itu

“ eoma” Rae joon mengakat tangan kirinya

“ ne , ini eoma” sang eoma menyentuh tangan Rae joon yang terangkat dan menggengamnya

“ kenapa mengurung diri di kamar, bukankah oppamu ada di luar bersama Rae hyung?” nyonya Shin mengusap lembut wajah putrinya dengan tatapan sendunya, nyony Shin sangat tahu perasaan Rae joon

“ aku rasa oppa ingin menghabiskan waktunya bersama Rae hyung” senyuman tulus tercetak jelas di wajah cantiknya membuat sang eoma memeluk tubuh ringkih itu dengan erat

“ eoma kenapa?” Rae joong memebalas pelukan eomanya

“ eoma merasa selalu merindukanmu jika tak bertemu sebentar saja denganmu sayang” nyonya Shin melepaskan pelukannya dan menatap lekat setiap lekuk wajah cantik Rae joon

“eoma hanya menghawatirkanku saja, karena aku berbeda dengan Rae hyung mankanya eoma selalu menglhawatirkanku sampai seperti ini, eoma ya aku bisa menjaga diriku sendiri” nyonya shin menggeleng lemah, meskipun Rae joon tidak bisa melihatnya

“ tidak bukan karena kau berbeda sayang, eoma memang selalu menrindukanmu” nyonya Shin mengecup kening  Rae joon lama, Rae joon menikmati kecupan hangat sang eoma

   sekarang ayo kita makan” nyonya shin menarik tangan Rae joon lembut dan memapah Rae joon menuju ruang makan, Dongho yang melihat Rae joon berjalan di papah eomanya merasa iba dengan adiknya itu tapi ego Dongho menghalanginya untuk menghampiri Rae joon yang kini sudah duduk dengan manis di ruang makan, yah bagaimanapun dia adalah pablik figure, bagaimana tanggapan teman dan fansnya jika tahu dirinya memiliki adik yang buta tentunya dia akan malu, tidak mereka semua tidak boleh ada yang tahu tentang keberadaan Rae joon

“ kau tadi darimana?” suara terkesan dingin dan datar milik Dongho menghunus pendengaran Rae joon, Senyuman tipis di barikan Rae joon setidaknya oppanya mengajaknya berbicara

“ hanya berjalan-jalan sebentar” jawab Rae joon pelan

“ ini mangkuk nasimu sayang, ini sumpit dan sendoknya” eoma Rae joon member tahukan letak mangkuk nasinya serta alat makan yang lainnya

“ gomawo eoma” Rae joon kembali tersenyum yang dib alas kecupan di keningnya

“ Rae joon yak au mau kimci?” tanya Rae hyung

“ apa di mangkukku tidak ada kimci?” Rae joong balik bertanya

“ belum, kau mau?” Rae joon menggeleng, meski dia ingin tapi dia tidak mau menyusahkan Rae hyung

“ tidak, kau makanlah “ tapi Rae hyung tetap menaruh kimci di mangkuk nasi Rae joon, Dongho yang melihatnya hanya menatap kesal Rae joon

“ kau makanlah jangan melayani orang lain” perintah Dongho mendapat tatapan tajam dari eomanya yang memang sudah duduk di dekat Rae joon, sedangkan Rae joon hanya diam

“ mau eoma suapi?” tawar sang eoma

“ tidak, sebaiknya eoma segera makan” tolak Rae joon lembut, Dongho sesekali melirik Rae joon yang tengah menikmati makanannya dengan sesekali tersenyum jika eoma atau Rae hyung menawarinya minum, selesai makan Rae hyung membantu eomanya membersihkan meja makan dan mencuci piring sedangkan Rae joon hanya duduk di sofa ruang tv bersama Dongho, Dongho duduk di samping Rae joon, Rae joon menutup matanya menikmati alunan music yang berasal dari tv, suara lembut nan indah memanjakan pendengarannya, Dongho memperhatikan Rae joon dari samping, setelah lagu selesai Rae joon membuka matanya

“ kau menyukai lagu tadi?” Rae joon mengangguk

“ aku sering mendengar lagu itu tapi aku tidak tahu siapa penyanyinya” Rae joon mengusap matanya pelan

“ Yesung, namja yang bernyanyi tadi bernama Yesung nama aslinya Kim Jong won, dia salah satu member dari Super junior, lagu tadi berjudul It Has To Be You , lagu yang di nyanyikan Solo olehnya” jelas Dongho

“ apa dia tampan?” Dongho tersenyum

“ lebih tampan aku” Rae joon tersenyum dan mengangguk, meskipun Rae joon tidak tahu bagaimana wajah sang kakak dan Dongho selalu melarang Rae joon menyentuh wajahnya tapi Rae joon yakin oppanya pasti sangat tampan, Rae hyung duduk di samping Dongho

“ kau suka ponsel barumu?”Dongho mengusap pelan kepala Rae hyung

“ tentu saja, ini sangat bagus gomawo oppa” Rae joon bisa mendengar suara ceria Rae hyung dengan jelas, hatinya kembali sakit namun Rae joon tetap memasang wajah polosnya

“ Rae joon ya, ayo masuk kamar sudah malam saatnya tidur” ajak eomanya

“ eoma duduk saja di sini, eoma pasti lelah, aku akan masuk kamar sendiri” Rae joon mulai beranjak dari duduknya dan mulai melangkah pelan, Rae joon agak kesulitan jika berjalan tanmpa tongkaynya, tapi Rae joon berusaha berjalan sendiri, ia tidak mau tergantung pada orang lain lagi, Rae joon memang sudah hafal semua benda yang ada di rumahnya, semua posisi benda di rumah ini dan hafal setiap ruangan yang ada di rumah mewah ini, akhirnya Rae joon  bisa masuk ke dalam kamarnya dengan selamat, Rae hyung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya besar ini dan mencoba memejamkan matanya. Di ruang tv masih ramai dengan candan Dongho dengan Rae hyung, pintu terbuka menapkan sosok pria paruh baya yang berjalan dengan akuhnya memasuki rumah

“ APPA” Rae hyung langsung berlari dan memeluk appanya

“ kau sudah pulang yeobo” Dongho dan eomanya berjalan menghampiri pria paruh baya itu dan memeluknya saling berganti,

“ ku pikir appa akan pulang lusa” Rae hyung bergelayut manja pada sang appa yang memang baru pulang dai Bussan

  appa sudah sangat merindukanmu sayang”  senyuman tidak pernah lepas dari senyuam Rae hyung

“ lihat appa bawa sesuatu untukmu” Rae hyu7ng menatap sang appa denagn tetapan terkejutnya

“ appa membelikanku mobil?” tanya Rae hyung tak percaya

“ kau sudah pantas memiliki mobil sendiri”

“ gomawo appa” Rae hyung kembali memeluk sang appa

“ kau membelikan apa untuk Rae joon yeobo”

“ aku tidak membelikan papun untuk anak itu” jawaban datar dari bibir sang appa membuat ekspresi Rae hyung berubah

“ kenapa appa begitu?” protes Rae hyung

“ buat appa membelikan Rae joon mobil  toh dia takan bisa memakainya, melihat saja tidak bisa”  Rae hyung menggeleng lemah

“ kau bisa membelikan Rae joon pakian,sapatu ,tas dan aksesoris yang lainnya” nyonya Shinn seakan tak terima jika anak yang satunya mendapat perlakuan tak adil lagi dari sang suami

“ sudahlah aku baru sampai dan lelah, jangan membahas masalah itu lagi” tuan Shin mulai beranjak dari duduknya dan melangkah ke lantai dua tempat kamarnya berada

  biar aku saja besok pergi ke pusat perbelanjaan untuk membelikan Rae joon pakian dan kita katakana jika itu appa yang membelikannya, seperti biasa eoma” nyonya Shin hanya mengangguk lemah  

“ pakai uangku saja” Dongho memberikan karu kreditnya pada Rae hyung dan di terima dengan senang hati oleh Rae hyung

“ gomawo oppa”

“ belikan banyak pakaian untuk Rae hyung dan belikan Rae hyung tongkat  yang baru” Rae hyung mengangguk pelan, malam semakin larut Rae joon terbangun dari tidurnya

“ gelap” lirihnya, kemudian senyuman pedih kembali terlihat dari bibir tipisnya

“ siang ataupun malam tetap saja yang ku lihat hanya kegelapan” lirinya lagi, Rae joon meraba nakas di sampai tenmpat tidurnya dan mencari gelas

“ kosong “ ucap Rae joon saat mendapatkan gelasnya, dengan langkah yang pelan Rae joon  mulai melangkah membuka pelan pintu kamarnya  baru beberapa langkah  Rae joon melangkah, langkah itu langsung terhenti saat mendengar percakapan appa,eoma dan kakak tertuanya

“ jadi selama ini bukan appa yang membelikanku pakaian dan sepatuku?, jadi selama ini eoma dan Rae hyung yang membelikannya untukkku?” , sesuatu yang hangat mengalir di pipinya tapi bibir tipisnya jusrtu tengah tersenyum, tersenyum penuh luka,  Rae joon menyusuri sisi dinding rumah mewahnya untuk kembali kekamarnya .


*******

       Aku membuka pintu kamar Rae joon dengan sangat pelan, aku takut menggangu
 Rae joon yang tengah tertidur pulas, aku duduk di sisi kiri tempat tidurnya dan menatap dalam wajah Rae joon yang tengah tertidur,

“ andai kau bisa melihat sepertiku mungkin appa dan Dongho oppa akan memperlakukan kita dengan adil dan kau bisaa dengan leluasa berdekatan dengan mereka” aku mengusap rambut panjang Rae joon

“ aku merasa tersenyum di atas tangismu” aku menatap dalam wajah cantik kembaranku

“ anadai ini bisa berfungsi dengan benar” aku menunjuk kedua matanya

“ kau pasti akan bahagia” aku menatap sendu Rae joon

“aku akan melindungimu,aku akan menjangamu dan aku akan selalu berada di sampingmu , aku berjanji” ku kecup pelan kening Rae joon dan setelah itu aku menaikan selimutnya dan meninggalkan kamar Rae joon yang berada di lantai dasar, satu-satunya kamar yang berada di lantai dasar, aku berjalan menaiki tangga dan berhenti di lantai dua, kamarku berada di antara kamar eoma,appa dan kamar Dongho oppa, terkadang aku merasa takdir ini sangat kejam pada Rae joon, appa dan oppa sama seklai tidak perngh berlaku adil pada Rae joon dan aku selalu merasa kesal pada Rae joon kenapa dia selalu tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari oppa dan appa, terbuat apa sebenarnya hati rae joon itu, aku saja selalu menangis jika meliahat apa yang di lakukan appa dan oppa padanya, aku merebahakan tubuhku  di  tempat tidurku yang nyaman, aku harus tidur dan bangun pagi karena aku harus membeli dress dan yang lainnya. Pagi sudah datang dan sinar mentari telah mulai merangkak naik, aku sudah berada di butik temanku yang berada tak jauh dari rumah, aku mulai memilih gaun yang akan ku beli

“ kau membangunkanku sepagi ini awas saja jika hanya membli satu” aku hanya tersenyum saat temanku ini menggerutu dan mengumpat

“ aku akan membeli satu dress dan dua long dress”

“ ada acara apa memangnya?”

“ tidak ada acara apap-apa aku hanya ingin membali gaun ini untuk Rae joon, appa lupa membelikannya oleh-oleh jadi aku berinisiatif membelikannya”

“ bukannya memang selalu begini, kau akan datang ke butikku dan membeli dress untuk Rae joon dengan alasan yang sama, itu sama saja kau membohongi Rae joon “ aku menatap Yoong yoo

“ kau benar Yoong tapi aku hanya ingin Rae joon merasa jika appa menyayanginya begitu juga dengan Dongho oppa” aku menghela nafas

“ kartu kredir ini milik Dongho oppa, aku akan menggunakannya untuk membelikan kebutuhan Rae joon, aku akan mengatakan appa dan Dongho oppa yang membelikan ini semua”

“ dan jika Rae joon tahu, dia pasti akan sangat terluka “ Yoong yoo benar

“ tapi terkadang kebohon itu perlu jika untuk hal yang baik” Yoong yoo menepuk bahuku pelan

“ kau benar Yoong”

“ aku selalu benar” aku mengangguk pelan

“ aku ambil ketiga dress ini” Yoong yoo mengguk


“ selelramu tidak pernah berubah” Yoong yoo mengambil ketiga gaun itu dan membungkusnya dengan rapi

“ aku ingin sekalian membelikannya sepatu”

“ ikut aku” Yoong membwaku kebagian samping tenmpat ratusan sepatu berjejer rapi dari yang formal sampai informal

“ ini bagus, aku mau yang ini”


“apa tidak di sesuaikan dengan gaunnya?” aku menggeleng

“ seopatu yang selalu di pakai Rae joon sudah usang dan rusak” Yoong kembali mengangguk dan membungkus sepatu itu

“ mantel aku mau mantel, aku hampir lupa”

“ ck kau ini” decak Yoong yoo

“ ini mantel keluaran terbaru, aku baru saja mendisainnya”


“ aku ambil yang ini” Yoong yoo mengangguk lagi, selesai membeli dress,sepatu dan mantel aku segera kembali kerumah, sesampainya di pekarangan rumah aku melihat empat mobil mewah terpakir di halaman rumahku, aku memasuki rumahku,aku sudah di sambut dengan triakan dan suara tawa yag keras

“ siapa mereka?” gumamku

“ kau sudah pulang” aku menagnggyuk saat Dongho oppa menyapaku

“ dia siapa Dongho ya?”

“ dia ini adikku hyung”

“ annyeong Shin rae hyung imnida”aku membungkuk pelan

  Lee donghae imnida”

“ aku Lee hyuk jae atau kau bisa memanggilku Eunhyuk”

“ member Super Junior?” tebakku dan mereka mengangguk, aku memang sangat mengidolakan mereka terutama Yesung oppa

“ oppa mana Rae joon?” aku menatap Dongho oppa

“ molla, kau cari saja di kamarnya” aku menangguk dan mulai berjalan kearah kamar Rae joon 

“ Rae joon ya” panggilku setelah berada di dalam kamar Rae joon

“ ne, ada apa?” aku langsung berlari kearah Rae joon yang berjalan tanmpa tongkatnya

“ jangan begini aku bisa sendiri” Rae joon melepaskan peganganku

“ Dongho oppa dan appa membelikanmu dress dan sepatu” aku menarik tangan Rae joon dan menyentuhkan pada ke tiga dress itu

“ halus, pasti sangat nyaman jika di pakai”

“ tentu saja, kau suka?” Rae joon mengangguk

 Dongho oppa membelikanmu sepatu baru” aku memakaikan sepatu itu pada kedua kaki Rae joon dan hasilnya sangat bagus

“ wah sepatunya bagus sekali” eoma memasuki kamar Rae joon aku tersenyum kearah eoma

“ bagiaman kau suka di belikan dress oleh appa dan sepatu oleh Donghho oppa?” Rae joonn tersenyum

“ Gomawo eoma ya, Rae hyung ya” aku menatap eoma begitupun eoma menatapku

“ untuk apa?” aku duduk di sampai kanan Rae joon

“ untuk dress dan sepatunya”

“ kenapa berterima kasih padaku dan eoma, appa dan Dongho oppa yang membelikannya untukmu” aku menatap cemas eoma, bagimana jika Rae joon tahu semuanya

“ tidak, semua ini kau yang memebelinya  Rae hyung ya, aku sudah tahu semuanya” aku terhenyak, bukan karena dia tahu semuanya, aku terhenyak karena aku melihat senyuman tulus dari bibir Rae joon

“ Rae joon ya” lirih eoma

“ aku tidak apa eoma, semua barang yang kalian bilang adalah pemberian appa dan Dongho oppa nyatanya adalah barang yang Rae hyung beli, seharusnya kalian tak perlu melakukan semua ini” tangan kanan Rae joon menyentuh tangan eoma dan tangan kirinya menyentuh tanganku

“ aku akan baik-baik saja meski tak mendapatkan apapun dari appa dan Dongho oppa, bukankah masih ada kalian yang selalu ada di sampingku” aku reflek memeluk Rae joon dari sampaing, tidak itu kaliamat yang sangat menyakitkan, terbuat dari apa hatimu Rae joon ya, ku mohon jangan lagi tersenyum jika suasana hatimu tidak dalam keadaan baik-baik saja

“ eoma akan selalu berada di sisi kalian, kalian adalah putri eoma, putri kembar eoma” Eoma memelukku dan Rae joon bersamaan

“ aku tahu itu eoma ya, aku tahu” senyuman itu, kenapa senyuman itu yang selalu terlihat dari bibirmu Rae joon ya, menangislah jika memang kau ingin menangis 

“ kalian berdua  sudah cukup bagiku untuk tetap bertahan hidup “ aku samakin mengeratkan pelukanku dan menangis bersama eoma, tuhan kenapa takdir Rae joon begitu kejam, kami kemabar tapi kenapa takdirnya berbeda jauh dengan ku.

    Pagi ini aku terbangun di dalam kamar Rae joon, sepertinya aku kembali tertidur di kamar Rae joon aku menatap ke sekeliling kamar mencari Rae joon yang sudah tidak ada di sampingku

“ Rae joon ya” panggilku

“ aku ada di sini” suara itu muncul di balik pintu kamar mandi, Rae joon sudah sangat rapi, aku tersenyum saat melihat kaki Rae joon sudah terbungkus inndah dengan sepatu yang ku beli kemarin

“ mandilah, aku sudah menyiapkan air hangat untukmu”

“ terima kasih, aku mulai melangkah memasuki kamr mandi dan langsung merendam tubuhku dengan air hangat, ahh rasanya sangat nyaman aku melihat mini dress putih di lapis mantel teantung tak jauh dari tempatku berendam, aku mempercepat mandiku dan berjalan kearah pakaian itu tergantung, aku mengambil note kecil yang berada di pakaia itu


Untuk mu Rae hyung ya

Rae jooon

     Aku tersenyum, ini tulisan eoma, pasti Rae joon yang meminta bantuan eoma untuk menlis note ini, aku langsung mengambil pakaian itu dan memakainya, selesai memakai pakian aku bergegas berjalan ke luar kamar Rae joon dan melihat Rae joon tengah duduk dengan manisnya di ruang makan bersama eoma

“ gomawo” aku memeluknya dari samping

“ kau suka?”

“ ia, ini sangat bagus” aku berdiri didepannya

“ percuma saja kau berdiri di depannya dan berputar memamerkan pakaian itu, Rae joon tidak bisa melihatnya

“ YAKK OPPA” pekkikku

“ Dongho oppa benar rae hyug ya, sebaiknya kau duduk saja” Rae joon tersenyum lagi, aku menatap tajam Dongho oppa, appa datang duduk di sebrang Rae joon

“ kalian berdua rapi sekali, mau pergi kemana?”

“ aku akan berjalan-jalan bersama Rae hyung bolehkan appa?”

“ asal kau tak menyulitkan Rae hyung silahkan saja”

“ appa” rengekku, kenapa mereka berkata seperti itu pada Rae joon

“ Gomawo appa, aku akan berusaha semampuku untuk tidak menyulitkan Rae hyung” apa lagi ini kenapa Rae joon berkata seperti itu

“ kalian menyebalkan” aku duduk dengan kasar disampaing Rae joon yang sudah mulai menikmati sarapannya di bantu eoma. Selesai sarapan aku dan Rae joon bersiap untuk pergi berjalan-jalan menikmati hari ini, ini yang selalu ku lakukan bersama Rae joon saat aku libur dari aktifitas kuliahku yang membosankan itu

“ ayo pergi” aku menggandeng tangan Rae joon

“ hati-hati di jalan, jika ada apa-apa segera hubungi eoma” pesan eoma

“ eoma tidak perlu khawatir, aku akan baik-baik saja” aku menggagguk setuju dengan apa yang di katakana Rae joon, aku dan Rae joon mulai berjalan menyusuri jalan, aku dan Rae joon berniat pergi ke taman biasa tenmpat Rae joon menghabiskan harinya dengan diam dan mendengarkan music faforitnya, sesampainya di taman aku dan Rae hyung duduk di bawah pohon Ek tua, Rae joon mengeluarkan mp3nya dan memasangkan headsetnya sedangkan aku, aku mengeluarkan novel yang baru kemarin ku beli sepulang kuliah kemarin, menurut orang kegiatan yang kami lakukan adalah kegiatan yang membosankan, tapi bagiku inilah adalah kegiatan yang menyenagkan.

“ kau membeli novel lagi?” aku menatap Rae joon yang melepaskan sebelah headsetnya

“ ia, aku membelinya kemarin”

“ siapa penulis novelnya?”

“ Kazeira Choi” jawabku

“ apa judulnya?”

“ My Heandsome Daddy”

“ jika sudah selesai membaca nanti ceritakan padaku inti dari ceritanya” pintanya, ia Rae joon selalu memintaku menceritakan initi dari Novel yang ku baca

“ kau tenang saja, pasti akan ku ceritakan “ Rae joon mengangguk dengan senyuman khasnya, kami kembali melakukan aktifitas masing-masing tenggelam dalam duania masing-masing. Senja sudah mulai tiba matahari sudah mulai turun dari singga sananya aku bergegas menuntun Rae joon untuk kembali pulang sebelum malang datang, seperti biasa sesampainya di pekarangan rumah aku melihat tiga mobil mewah terparkir dengan gagahnya

“ sepertinya teman-teman oppa kembali berkunjung kerumah”

“ benarkah?” aku mengangguk

“ sebaiknya kau saja yang masuk, aku tunggu di sini saja” aku menatap Rae joon

“ kenapa?, masuk saja eoma pasti sudah menunggu kita pulang”

“ aku takut oppa malu jika teman-temannya tahu dia punya adik cacat sepertiku” lirihnya

“ yak, kau tidak boleh berkata seperti itu” bentakku

“ aku tunggu di sini saja

“ tidak, kau ikut masuk bersamaku” paksaku

“ Rae hujg ya, bagiaman nanti perasaan oppa jika dia di hina oleh teman-temnnya?, bagaimana jika oppa di jauhi oleh teman-temannya hanya karena aku” aku menggelang

“ berhenti memeikirkan perasaan orang lain, ayo masuk” aku memaksanya ikut masuk bersamaku , sesampainya di dalam rumah mataku membulat seketika saat melihat namja itu tengah menatapku dan menatap Rae joon bergantian, namja idolah Yesung oppa, ada di rumahku, Yaesung oppa datang bersama Donghae oppa dan Eunhyuk oppa

“ jam berapa ini kenapa baru pulang?” eoma berjalan menghampiriku

“ kami terlalu bersenang-sennag hingga kami lupa waktu” jelas Rae joon denagn senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya, aku sangat menganggumi senyuman itu

“ eoma akan pergi bersama appa, kalian di rumah bersama oppa kalian”

“ nde eoma” setelah itu eoma pergi bersama appa, aku masih berdiri bersama Rae joon sampai eoma mengilang di balik pintu

“ Rae hyung ya, siapa gadis ini?” Eunhyuk  oppa berjalan kearah kami

“ kenapa yoja ini membawa tongkat?” tanya Eunyuk oppa sebelum aku menjawab pertanyaan sebelumnya

“ hei nona kau buta?” Eunhyuk oppa mengibaskan tangannya di depan Rae joon dan aku langsung menepisnya, genggaman tangan Rae joon semakin menguat

“ Dongho ya, siapa yoja ini?” Eunhyuk oppa menatap Dongho oppa begitupun denganku, jantungku berdetak dengan cepat aku takut ini akan menyakiti hati Rae joon lagi

“ dia sodaraku” dengan cepat aku menjawab pertanyaan Eunhyuk oppa sebelum Dongho oppa membuka mulutnya

“ apa?” Eunhyuk oppa mengeryit

“ Dongho ya, bukankah kau bilang kau hanya punya saru sodara dan itu Rae hyung” aku langsung menatap Rae joon yang sudah berwajah pucat

“ Eunhyuk ah ‘ pangggil Donghae oppa

“ dia bukan sodara kandungku, eoma mengadopsinya saat Rae joon masih bayi, aku juga tidak tahu eoma mengadopsinya dimana?, dan aku juga tidak mengerti kenapa eoma mengadopsi bayi yang cacat”

“ OPPAAAAAAAAAAAAA” tariakkku, genggaman Rae joon melemah dan terlepas, aku menatapnya





To Be Continued



Tidak ada komentar:

Posting Komentar