Tittle : Love Of Twin
Genre: Familiy, Romance
Cast… :
·
Shin Dongho U_kiss
·
Shin Rae hyung
·
Shin Rae joon
·
Lee Donghae
·
Kim Jong won as Yesung
Sub cast :
·
Choi Yoong yoo as Kim Yoong yoo
·
Kim Kibum
·
Lee Hyuk jae as Eunhyuk
·
Park Jung so as Leeteuk
Length : Part
Author : Mela Widya
Fb : Mela Widya
Twitter : @Melakim2
Happy reading
“Saat
hati dikuasi perasaan sesaat dan menjadi sebuah obsesi membuat penderitaan yang
dalam pada hati yang penuh dengan kekurangan “
Hembusan
angin yang pelan menerbangkan helaian demi helaian rambut panjang miliki
seorang gadis yang tengah duduk dengan tenang di atas rumput hijau dan di
payungi pohon ek tua yang membuat gadis itu tak terkena cahaya matahari secara
langsung , senyum manis itu kembali terukir dari bibir tipisnya, menikmati hari
di taman ini memang menjadi hoby gadis ini sejak dulu.
“ kenapa kau selalu berada di tempat ini”
seorang gadis lain menghampiri gadis
yang masih duduk dengan tenag di
bawah pohon ek tua itu, seakan tak terganggu dengan kedatangan gadis itu
“ jangan berteriak aku tidak tulli” gadis
bernama Shin rae joon menjawab dengan tenangnya
“ ayo pulang, eoma mencarimu sejak tadi”
“ Rae hyung ya, aku masih ingin disini”
“ tapi eoma mencarimu” Rae hyung tetap
mengajak Rae joon untuk pulang namun gadis yang di minta untuk pulang masih
tetap duduk dengan tenangnya
“ Rae joon ya” panggil Rae hyung lagi
“ sekali-sekali jangan terlalu menurut pada
eoma, kau ini bukan bonekanya” Rae joon berucap dengan datarnya. Rae hyung dan
Rae joon adalah sodara kembar tapi tidak identik, wajah mereka berbeda tidak
ada kemiripan seperti halnya sodara kembar lainnya, Rae hyung lahir lebih dulu
dari Rae joon , mereka berdua hanya berbeda 30 detik saja
“ eoma menhawatirkanmu, begitupula aku” Rae
hyung menyentuh bahu Rae joon
“ eoma takut terjadi sesuatu padamu” tambah
Rae hyung
“ aku memang buta tapi aku masih bisa
menjaga diriku dengan sangat baik, kalian jangan terlalu khawatir padaku,
aku baik-baik saja, jangan perlakukan
aku seakan-akan tak bisa melakukan apapun” , Rae joon memang terlahir tidak
sempurna, Rae joon terlahir dengan kelainan pada kedua matanya, kebutaan yang
di alami Rae joon sebenarnya bisa di sembuhkan dengan transpalansi mata, hanya
saja sampai sekarang usia Rae joon menginjak 21 tahun belum ada mata yang cocok
dengannya
“ bukan, bukan seperti itu” Rae hyung
mencoba meraih bahu Rae joon namun Rae
joon sudah terlebih dulu berdiri
“ ayo pulang” Rae joon melangkah di bantu
tongkatnya yang berwarna merah, Rae hyung hanya menghela nafas dan mengikuti
sodara kembarnya dari belakang,
“ hari ini Dongho oppa pulang dari
Thailand, oppa sudah berjanji padaku akan membelikan banya hadia untuk kita”
Rae hyung membuka percakapan dengan sodara kembarnya
“ benarkah?, aku harap Dongho oppa tidak
lupa lagi membawa oleh-oleh untukku” Rae hyung kembali menatap wajah cantik Rae
joon dengan tatapan sendu, ia kedua sodara kembar ini memenag memiliki seorang
kakak laki-laki yang berprofesi seorang pablik figure, Shin Dongho adalah maknae dari boy band
U-Kiss, sikap Dongho pada Rae joon memang sedikit berbeda Dongho selalu saja
menomor duakan Rae joon selalu mendahulukan Rae hyung yang terkadang membuat
Rae joon terluka, Rae hyungpun selalu merasa sedih jika sang kakak sudah
berlaku tak adil seperti itu, tidak hanya Dongho yang yang berlaku tak adil
pada Rae joon, appa sosok yang sangat di hormati juga berlaku sama dengan
Dongho, hanya eomalah yang selalu berlaku sama dan adil pada ketiga
anaknya
“ tidak, Dongho oppa tidak akan lupa lagi”
ucap Rae hyung pelan
“ tidak bawa juga tidak apa-apa” Rae joon
yang memang sudah terbiasa dengan sikap Dongho hanya memasang senyuman polosnya
membuat Rae hyung merasa tak berguna menjadi sodara kembarnya, sesampainya di
rumah Rae hyung menuntun Rae joon memasuki rumah
“ Rae hyung ya” Rae hyung melihat kearah
sumber suara
“ OPPA” pekik Rae hyung dan langsung
berlarai kearah Dongho yang sudag merentangkan tangannya, Rae hyung langsung
memeluk erat kakak tertuanya dengan erat, Rae joon hanya diam berdiri di dekat
pintu, sedetik kemudian Rae joon mulai melangkah dengan bantuan tongkoatnya,
menuju kamarnya yang memang berada di lantai dasar. Bukan karena Rae joon tidak
merindukan kakak tertuanya hanya saja Rae joon takut di abaikan atau mendapat
penolakan dari sang kakak, sesampainya di dalam kamar Rae joon duduk di atas
tempat tidurnya yang nyaman menurutnya, senyuman pahit kembali terukir dari
bibir tipisnya, tangan kanan Rae joon menyentuh dadanya, entaj kenapa nafasnya
terasa begitu sesak, sakit rasanya sangat sakit seperti orang asing di depan
kakaknya sendiri, sekuat mungkin Rae joon menahan air matanya yang siap
meluncur dengan sekali kedipan mata
indah Rae joon
“ sayang kau sudah pulang?” suara lembut
memasuki gendang telinga Rae joon, Rae joon sudah sangat hafal suara lembut itu
“ eoma” Rae joon mengakat tangan kirinya
“ ne , ini eoma” sang eoma menyentuh tangan
Rae joon yang terangkat dan menggengamnya
“ kenapa mengurung diri di kamar, bukankah
oppamu ada di luar bersama Rae hyung?” nyonya Shin mengusap lembut wajah
putrinya dengan tatapan sendunya, nyony Shin sangat tahu perasaan Rae joon
“ aku rasa oppa ingin menghabiskan waktunya
bersama Rae hyung” senyuman tulus tercetak jelas di wajah cantiknya membuat
sang eoma memeluk tubuh ringkih itu dengan erat
“ eoma kenapa?” Rae joong memebalas pelukan
eomanya
“ eoma merasa selalu merindukanmu jika tak
bertemu sebentar saja denganmu sayang” nyonya Shin melepaskan pelukannya dan
menatap lekat setiap lekuk wajah cantik Rae joon
“eoma hanya menghawatirkanku saja, karena
aku berbeda dengan Rae hyung mankanya eoma selalu menglhawatirkanku sampai
seperti ini, eoma ya aku bisa menjaga diriku sendiri” nyonya shin menggeleng
lemah, meskipun Rae joon tidak bisa melihatnya
“ tidak bukan karena kau berbeda sayang,
eoma memang selalu menrindukanmu” nyonya Shin mengecup kening Rae joon lama, Rae joon menikmati kecupan
hangat sang eoma
“ sekarang
ayo kita makan” nyonya shin menarik tangan Rae joon lembut dan memapah Rae joon
menuju ruang makan, Dongho yang melihat Rae joon berjalan di papah eomanya
merasa iba dengan adiknya itu tapi ego Dongho menghalanginya untuk menghampiri
Rae joon yang kini sudah duduk dengan manis di ruang makan, yah bagaimanapun
dia adalah pablik figure, bagaimana tanggapan teman dan fansnya jika tahu
dirinya memiliki adik yang buta tentunya dia akan malu, tidak mereka semua
tidak boleh ada yang tahu tentang keberadaan Rae joon
“ kau tadi darimana?” suara terkesan dingin
dan datar milik Dongho menghunus pendengaran Rae joon, Senyuman tipis di
barikan Rae joon setidaknya oppanya mengajaknya berbicara
“ hanya berjalan-jalan sebentar” jawab Rae
joon pelan
“ ini mangkuk nasimu sayang, ini sumpit dan
sendoknya” eoma Rae joon member tahukan letak mangkuk nasinya serta alat makan
yang lainnya
“ gomawo eoma” Rae joon kembali tersenyum
yang dib alas kecupan di keningnya
“ Rae joon yak au mau kimci?” tanya Rae
hyung
“ apa di mangkukku tidak ada kimci?” Rae
joong balik bertanya
“ belum, kau mau?” Rae joon menggeleng,
meski dia ingin tapi dia tidak mau menyusahkan Rae hyung
“ tidak, kau makanlah “ tapi Rae hyung
tetap menaruh kimci di mangkuk nasi Rae joon, Dongho yang melihatnya hanya
menatap kesal Rae joon
“ kau makanlah jangan melayani orang lain”
perintah Dongho mendapat tatapan tajam dari eomanya yang memang sudah duduk di
dekat Rae joon, sedangkan Rae joon hanya diam
“ mau eoma suapi?” tawar sang eoma
“ tidak, sebaiknya eoma segera makan” tolak
Rae joon lembut, Dongho sesekali melirik Rae joon yang tengah menikmati
makanannya dengan sesekali tersenyum jika eoma atau Rae hyung menawarinya
minum, selesai makan Rae hyung membantu eomanya membersihkan meja makan dan
mencuci piring sedangkan Rae joon hanya duduk di sofa ruang tv bersama Dongho,
Dongho duduk di samping Rae joon, Rae joon menutup matanya menikmati alunan
music yang berasal dari tv, suara lembut nan indah memanjakan pendengarannya,
Dongho memperhatikan Rae joon dari samping, setelah lagu selesai Rae joon
membuka matanya
“ kau menyukai lagu tadi?” Rae joon mengangguk
“ aku sering mendengar lagu itu tapi aku
tidak tahu siapa penyanyinya” Rae joon mengusap matanya pelan
“ Yesung, namja yang bernyanyi tadi bernama
Yesung nama aslinya Kim Jong won, dia salah satu member dari Super junior, lagu
tadi berjudul It Has To Be You , lagu yang di nyanyikan Solo olehnya” jelas
Dongho
“ apa dia tampan?” Dongho tersenyum
“ lebih tampan aku” Rae joon tersenyum dan
mengangguk, meskipun Rae joon tidak tahu bagaimana wajah sang kakak dan Dongho
selalu melarang Rae joon menyentuh wajahnya tapi Rae joon yakin oppanya pasti
sangat tampan, Rae hyung duduk di samping Dongho
“ kau suka ponsel barumu?”Dongho mengusap
pelan kepala Rae hyung
“ tentu saja, ini sangat bagus gomawo oppa”
Rae joon bisa mendengar suara ceria Rae hyung dengan jelas, hatinya kembali
sakit namun Rae joon tetap memasang wajah polosnya
“ Rae joon ya, ayo masuk kamar sudah malam
saatnya tidur” ajak eomanya
“ eoma duduk saja di sini, eoma pasti
lelah, aku akan masuk kamar sendiri” Rae joon mulai beranjak dari duduknya dan
mulai melangkah pelan, Rae joon agak kesulitan jika berjalan tanmpa tongkaynya,
tapi Rae joon berusaha berjalan sendiri, ia tidak mau tergantung pada orang
lain lagi, Rae joon memang sudah hafal semua benda yang ada di rumahnya, semua
posisi benda di rumah ini dan hafal setiap ruangan yang ada di rumah mewah ini,
akhirnya Rae joon bisa masuk ke dalam kamarnya
dengan selamat, Rae hyung merebahkan tubuhnya di atas tempat tidurnya besar ini
dan mencoba memejamkan matanya. Di ruang tv masih ramai dengan candan Dongho
dengan Rae hyung, pintu terbuka menapkan sosok pria paruh baya yang berjalan
dengan akuhnya memasuki rumah
“ APPA” Rae hyung langsung berlari dan
memeluk appanya
“ kau sudah pulang yeobo” Dongho dan
eomanya berjalan menghampiri pria paruh baya itu dan memeluknya saling berganti,
“ ku pikir appa akan pulang lusa” Rae hyung
bergelayut manja pada sang appa yang memang baru pulang dai Bussan
“
appa sudah sangat merindukanmu sayang” senyuman tidak pernah lepas dari senyuam Rae
hyung
“ lihat appa bawa sesuatu untukmu” Rae
hyu7ng menatap sang appa denagn tetapan terkejutnya
“ appa membelikanku mobil?” tanya Rae hyung
tak percaya
“ kau sudah pantas memiliki mobil sendiri”
“ gomawo appa” Rae hyung kembali memeluk
sang appa
“ kau membelikan apa untuk Rae joon yeobo”
“ aku tidak membelikan papun untuk anak
itu” jawaban datar dari bibir sang appa membuat ekspresi Rae hyung berubah
“ kenapa appa begitu?” protes Rae hyung
“ buat appa membelikan Rae joon mobil toh dia takan bisa memakainya, melihat saja
tidak bisa” Rae hyung menggeleng lemah
“ kau bisa membelikan Rae joon
pakian,sapatu ,tas dan aksesoris yang lainnya” nyonya Shinn seakan tak terima
jika anak yang satunya mendapat perlakuan tak adil lagi dari sang suami
“ sudahlah aku baru sampai dan lelah,
jangan membahas masalah itu lagi” tuan Shin mulai beranjak dari duduknya dan
melangkah ke lantai dua tempat kamarnya berada
“
biar aku saja besok pergi ke pusat perbelanjaan untuk membelikan Rae
joon pakian dan kita katakana jika itu appa yang membelikannya, seperti biasa
eoma” nyonya Shin hanya mengangguk lemah
“ pakai uangku saja” Dongho memberikan karu
kreditnya pada Rae hyung dan di terima dengan senang hati oleh Rae hyung
“ gomawo oppa”
“ belikan banyak pakaian untuk Rae hyung
dan belikan Rae hyung tongkat yang baru”
Rae hyung mengangguk pelan, malam semakin larut Rae joon terbangun dari
tidurnya
“ gelap” lirihnya, kemudian senyuman pedih
kembali terlihat dari bibir tipisnya
“ siang ataupun malam tetap saja yang ku
lihat hanya kegelapan” lirinya lagi, Rae joon meraba nakas di sampai tenmpat
tidurnya dan mencari gelas
“ kosong “ ucap Rae joon saat mendapatkan
gelasnya, dengan langkah yang pelan Rae joon
mulai melangkah membuka pelan pintu kamarnya baru beberapa langkah Rae joon melangkah, langkah itu langsung
terhenti saat mendengar percakapan appa,eoma dan kakak tertuanya
“ jadi selama ini bukan appa yang
membelikanku pakaian dan sepatuku?, jadi selama ini eoma dan Rae hyung yang
membelikannya untukkku?” , sesuatu yang hangat mengalir di pipinya tapi bibir
tipisnya jusrtu tengah tersenyum, tersenyum penuh luka, Rae joon menyusuri sisi dinding rumah
mewahnya untuk kembali kekamarnya .
*******
Aku membuka pintu kamar Rae joon dengan sangat pelan, aku takut
menggangu
Rae
joon yang tengah tertidur pulas, aku duduk di sisi kiri tempat tidurnya dan
menatap dalam wajah Rae joon yang tengah tertidur,
“ andai kau bisa melihat sepertiku mungkin
appa dan Dongho oppa akan memperlakukan kita dengan adil dan kau bisaa dengan
leluasa berdekatan dengan mereka” aku mengusap rambut panjang Rae joon
“ aku merasa tersenyum di atas tangismu”
aku menatap dalam wajah cantik kembaranku
“ anadai ini bisa berfungsi dengan benar”
aku menunjuk kedua matanya
“ kau pasti akan bahagia” aku menatap sendu
Rae joon
“aku akan melindungimu,aku akan menjangamu
dan aku akan selalu berada di sampingmu , aku berjanji” ku kecup pelan kening
Rae joon dan setelah itu aku menaikan selimutnya dan meninggalkan kamar Rae
joon yang berada di lantai dasar, satu-satunya kamar yang berada di lantai
dasar, aku berjalan menaiki tangga dan berhenti di lantai dua, kamarku berada
di antara kamar eoma,appa dan kamar Dongho oppa, terkadang aku merasa takdir
ini sangat kejam pada Rae joon, appa dan oppa sama seklai tidak perngh berlaku
adil pada Rae joon dan aku selalu merasa kesal pada Rae joon kenapa dia selalu
tersenyum mendapat perlakuan seperti itu dari oppa dan appa, terbuat apa
sebenarnya hati rae joon itu, aku saja selalu menangis jika meliahat apa yang
di lakukan appa dan oppa padanya, aku merebahakan tubuhku di
tempat tidurku yang nyaman, aku harus tidur dan bangun pagi karena aku
harus membeli dress dan yang lainnya. Pagi sudah datang dan sinar mentari telah
mulai merangkak naik, aku sudah berada di butik temanku yang berada tak jauh
dari rumah, aku mulai memilih gaun yang akan ku beli
“ kau membangunkanku sepagi ini awas saja
jika hanya membli satu” aku hanya tersenyum saat temanku ini menggerutu dan
mengumpat
“ aku akan membeli satu dress dan dua long
dress”
“ ada acara apa memangnya?”
“ tidak ada acara apap-apa aku hanya ingin
membali gaun ini untuk Rae joon, appa lupa membelikannya oleh-oleh jadi aku
berinisiatif membelikannya”
“ bukannya memang selalu begini, kau akan
datang ke butikku dan membeli dress untuk Rae joon dengan alasan yang sama, itu
sama saja kau membohongi Rae joon “ aku menatap Yoong yoo
“ kau benar Yoong tapi aku hanya ingin Rae
joon merasa jika appa menyayanginya begitu juga dengan Dongho oppa” aku
menghela nafas
“ kartu kredir ini milik Dongho oppa, aku
akan menggunakannya untuk membelikan kebutuhan Rae joon, aku akan mengatakan
appa dan Dongho oppa yang membelikan ini semua”
“ dan jika Rae joon tahu, dia pasti akan
sangat terluka “ Yoong yoo benar
“ tapi terkadang kebohon itu perlu jika
untuk hal yang baik” Yoong yoo menepuk bahuku pelan
“ kau benar Yoong”
“ aku selalu benar” aku mengangguk pelan
“ aku ambil ketiga dress ini” Yoong yoo
mengguk
“ selelramu tidak pernah berubah” Yoong yoo
mengambil ketiga gaun itu dan membungkusnya dengan rapi
“ aku ingin sekalian membelikannya sepatu”
“ ikut aku” Yoong membwaku kebagian samping
tenmpat ratusan sepatu berjejer rapi dari yang formal sampai informal
“ ini bagus, aku mau yang ini”
“apa tidak di sesuaikan dengan gaunnya?”
aku menggeleng
“ seopatu yang selalu di pakai Rae joon
sudah usang dan rusak” Yoong kembali mengangguk dan membungkus sepatu itu
“ mantel aku mau mantel, aku hampir lupa”
“ ck kau ini” decak Yoong yoo
“ ini mantel keluaran terbaru, aku baru
saja mendisainnya”
“ aku ambil yang ini” Yoong yoo mengangguk
lagi, selesai membeli dress,sepatu dan mantel aku segera kembali kerumah, sesampainya
di pekarangan rumah aku melihat empat mobil mewah terpakir di halaman rumahku,
aku memasuki rumahku,aku sudah di sambut dengan triakan dan suara tawa yag
keras
“ siapa mereka?” gumamku
“ kau sudah pulang” aku menagnggyuk saat
Dongho oppa menyapaku
“ dia siapa Dongho ya?”
“ dia ini adikku hyung”
“ annyeong Shin rae hyung imnida”aku
membungkuk pelan
“
Lee donghae imnida”
“ aku Lee hyuk jae atau kau bisa
memanggilku Eunhyuk”
“ member Super Junior?” tebakku dan mereka
mengangguk, aku memang sangat mengidolakan mereka terutama Yesung oppa
“ oppa mana Rae joon?” aku menatap Dongho
oppa
“ molla, kau cari saja di kamarnya” aku
menangguk dan mulai berjalan kearah kamar Rae joon
“ Rae joon ya” panggilku setelah berada di
dalam kamar Rae joon
“ ne, ada apa?” aku langsung berlari kearah
Rae joon yang berjalan tanmpa tongkatnya
“ jangan begini aku bisa sendiri” Rae joon
melepaskan peganganku
“ Dongho oppa dan appa membelikanmu dress
dan sepatu” aku menarik tangan Rae joon dan menyentuhkan pada ke tiga dress itu
“ halus, pasti sangat nyaman jika di pakai”
“ tentu saja, kau suka?” Rae joon mengangguk
“ Dongho oppa membelikanmu sepatu baru” aku
memakaikan sepatu itu pada kedua kaki Rae joon dan hasilnya sangat bagus
“ wah sepatunya bagus sekali” eoma memasuki
kamar Rae joon aku tersenyum kearah eoma
“ bagiaman kau suka di belikan dress oleh
appa dan sepatu oleh Donghho oppa?” Rae joonn tersenyum
“ Gomawo eoma ya, Rae hyung ya” aku menatap
eoma begitupun eoma menatapku
“ untuk apa?” aku duduk di sampai kanan Rae
joon
“ untuk dress dan sepatunya”
“ kenapa berterima kasih padaku dan eoma,
appa dan Dongho oppa yang membelikannya untukmu” aku menatap cemas eoma,
bagimana jika Rae joon tahu semuanya
“ tidak, semua ini kau yang
memebelinya Rae hyung ya, aku sudah tahu
semuanya” aku terhenyak, bukan karena dia tahu semuanya, aku terhenyak karena
aku melihat senyuman tulus dari bibir Rae joon
“ Rae joon ya” lirih eoma
“ aku tidak apa eoma, semua barang yang
kalian bilang adalah pemberian appa dan Dongho oppa nyatanya adalah barang yang
Rae hyung beli, seharusnya kalian tak perlu melakukan semua ini” tangan kanan
Rae joon menyentuh tangan eoma dan tangan kirinya menyentuh tanganku
“ aku akan baik-baik saja meski tak
mendapatkan apapun dari appa dan Dongho oppa, bukankah masih ada kalian yang
selalu ada di sampingku” aku reflek memeluk Rae joon dari sampaing, tidak itu
kaliamat yang sangat menyakitkan, terbuat dari apa hatimu Rae joon ya, ku mohon
jangan lagi tersenyum jika suasana hatimu tidak dalam keadaan baik-baik saja
“ eoma akan selalu berada di sisi kalian,
kalian adalah putri eoma, putri kembar eoma” Eoma memelukku dan Rae joon
bersamaan
“ aku tahu itu eoma ya, aku tahu” senyuman
itu, kenapa senyuman itu yang selalu terlihat dari bibirmu Rae joon ya,
menangislah jika memang kau ingin menangis
“ kalian berdua sudah cukup bagiku untuk tetap bertahan hidup
“ aku samakin mengeratkan pelukanku dan menangis bersama eoma, tuhan kenapa
takdir Rae joon begitu kejam, kami kemabar tapi kenapa takdirnya berbeda jauh
dengan ku.
Pagi
ini aku terbangun di dalam kamar Rae joon, sepertinya aku kembali tertidur di
kamar Rae joon aku menatap ke sekeliling kamar mencari Rae joon yang sudah
tidak ada di sampingku
“ Rae joon ya” panggilku
“ aku ada di sini” suara itu muncul di
balik pintu kamar mandi, Rae joon sudah sangat rapi, aku tersenyum saat melihat
kaki Rae joon sudah terbungkus inndah dengan sepatu yang ku beli kemarin
“ mandilah, aku sudah menyiapkan air hangat
untukmu”
“ terima kasih, aku mulai melangkah
memasuki kamr mandi dan langsung merendam tubuhku dengan air hangat, ahh
rasanya sangat nyaman aku melihat mini dress putih di lapis mantel teantung tak
jauh dari tempatku berendam, aku mempercepat mandiku dan berjalan kearah
pakaian itu tergantung, aku mengambil note kecil yang berada di pakaia itu
Untuk
mu Rae hyung ya
Rae
jooon
Aku
tersenyum, ini tulisan eoma, pasti Rae joon yang meminta bantuan eoma untuk
menlis note ini, aku langsung mengambil pakaian itu dan memakainya, selesai
memakai pakian aku bergegas berjalan ke luar kamar Rae joon dan melihat Rae
joon tengah duduk dengan manisnya di ruang makan bersama eoma
“ gomawo” aku memeluknya dari samping
“ kau suka?”
“ ia, ini sangat bagus” aku berdiri
didepannya
“ percuma saja kau berdiri di depannya dan
berputar memamerkan pakaian itu, Rae joon tidak bisa melihatnya
“ YAKK OPPA” pekkikku
“ Dongho oppa benar rae hyug ya, sebaiknya
kau duduk saja” Rae joon tersenyum lagi, aku menatap tajam Dongho oppa, appa
datang duduk di sebrang Rae joon
“ kalian berdua rapi sekali, mau pergi
kemana?”
“ aku akan berjalan-jalan bersama Rae hyung
bolehkan appa?”
“ asal kau tak menyulitkan Rae hyung
silahkan saja”
“ appa” rengekku, kenapa mereka berkata
seperti itu pada Rae joon
“ Gomawo appa, aku akan berusaha semampuku
untuk tidak menyulitkan Rae hyung” apa lagi ini kenapa Rae joon berkata seperti
itu
“ kalian menyebalkan” aku duduk dengan kasar
disampaing Rae joon yang sudah mulai menikmati sarapannya di bantu eoma.
Selesai sarapan aku dan Rae joon bersiap untuk pergi berjalan-jalan menikmati
hari ini, ini yang selalu ku lakukan bersama Rae joon saat aku libur dari
aktifitas kuliahku yang membosankan itu
“ ayo pergi” aku menggandeng tangan Rae
joon
“ hati-hati di jalan, jika ada apa-apa
segera hubungi eoma” pesan eoma
“ eoma tidak perlu khawatir, aku akan
baik-baik saja” aku menggagguk setuju dengan apa yang di katakana Rae joon, aku
dan Rae joon mulai berjalan menyusuri jalan, aku dan Rae joon berniat pergi ke
taman biasa tenmpat Rae joon menghabiskan harinya dengan diam dan mendengarkan
music faforitnya, sesampainya di taman aku dan Rae hyung duduk di bawah pohon
Ek tua, Rae joon mengeluarkan mp3nya dan memasangkan headsetnya sedangkan aku,
aku mengeluarkan novel yang baru kemarin ku beli sepulang kuliah kemarin,
menurut orang kegiatan yang kami lakukan adalah kegiatan yang membosankan, tapi
bagiku inilah adalah kegiatan yang menyenagkan.
“ kau membeli novel lagi?” aku menatap Rae
joon yang melepaskan sebelah headsetnya
“ ia, aku membelinya kemarin”
“ siapa penulis novelnya?”
“ Kazeira Choi” jawabku
“ apa judulnya?”
“ My Heandsome Daddy”
“ jika sudah selesai membaca nanti
ceritakan padaku inti dari ceritanya” pintanya, ia Rae joon selalu memintaku
menceritakan initi dari Novel yang ku baca
“ kau tenang saja, pasti akan ku ceritakan
“ Rae joon mengangguk dengan senyuman khasnya, kami kembali melakukan aktifitas
masing-masing tenggelam dalam duania masing-masing. Senja sudah mulai tiba
matahari sudah mulai turun dari singga sananya aku bergegas menuntun Rae joon
untuk kembali pulang sebelum malang datang, seperti biasa sesampainya di
pekarangan rumah aku melihat tiga mobil mewah terparkir dengan gagahnya
“ sepertinya teman-teman oppa kembali
berkunjung kerumah”
“ benarkah?” aku mengangguk
“ sebaiknya kau saja yang masuk, aku tunggu
di sini saja” aku menatap Rae joon
“ kenapa?, masuk saja eoma pasti sudah
menunggu kita pulang”
“ aku takut oppa malu jika teman-temannya
tahu dia punya adik cacat sepertiku” lirihnya
“ yak, kau tidak boleh berkata seperti itu”
bentakku
“ aku tunggu di sini saja
“ tidak, kau ikut masuk bersamaku” paksaku
“ Rae hujg ya, bagiaman nanti perasaan oppa
jika dia di hina oleh teman-temnnya?, bagaimana jika oppa di jauhi oleh
teman-temannya hanya karena aku” aku menggelang
“ berhenti memeikirkan perasaan orang lain,
ayo masuk” aku memaksanya ikut masuk bersamaku , sesampainya di dalam rumah
mataku membulat seketika saat melihat namja itu tengah menatapku dan menatap
Rae joon bergantian, namja idolah Yesung oppa, ada di rumahku, Yaesung oppa
datang bersama Donghae oppa dan Eunhyuk oppa
“ jam berapa ini kenapa baru pulang?” eoma
berjalan menghampiriku
“ kami terlalu bersenang-sennag hingga kami
lupa waktu” jelas Rae joon denagn senyuman yang tak pernah lepas dari bibirnya,
aku sangat menganggumi senyuman itu
“ eoma akan pergi bersama appa, kalian di
rumah bersama oppa kalian”
“ nde eoma” setelah itu eoma pergi bersama
appa, aku masih berdiri bersama Rae joon sampai eoma mengilang di balik pintu
“ Rae hyung ya, siapa gadis ini?”
Eunhyuk oppa berjalan kearah kami
“ kenapa yoja ini membawa tongkat?” tanya
Eunyuk oppa sebelum aku menjawab pertanyaan sebelumnya
“ hei nona kau buta?” Eunhyuk oppa
mengibaskan tangannya di depan Rae joon dan aku langsung menepisnya, genggaman
tangan Rae joon semakin menguat
“ Dongho ya, siapa yoja ini?” Eunhyuk oppa
menatap Dongho oppa begitupun denganku, jantungku berdetak dengan cepat aku
takut ini akan menyakiti hati Rae joon lagi
“ dia sodaraku” dengan cepat aku menjawab
pertanyaan Eunhyuk oppa sebelum Dongho oppa membuka mulutnya
“ apa?” Eunhyuk oppa mengeryit
“ Dongho ya, bukankah kau bilang kau hanya
punya saru sodara dan itu Rae hyung” aku langsung menatap Rae joon yang sudah
berwajah pucat
“ Eunhyuk ah ‘ pangggil Donghae oppa
“ dia bukan sodara kandungku, eoma mengadopsinya
saat Rae joon masih bayi, aku juga tidak tahu eoma mengadopsinya dimana?, dan
aku juga tidak mengerti kenapa eoma mengadopsi bayi yang cacat”
“ OPPAAAAAAAAAAAAA” tariakkku, genggaman
Rae joon melemah dan terlepas, aku menatapnya
To Be Continued
Tidak ada komentar:
Posting Komentar